Ditulis Oleh : Deyahya, 27 Februari 2019
A.1 Sejarah awal
Pelacakan perjalanan sejarah desain grafis dapat dicari dari jejak peninggalan insan dalam format lambang-lambang grafis (sign & simbol) yang berwujud gambar (pictograf) atau artikel (ideograf). Gambar melampaui tulisan sebab gambar dirasakan lebih mempunyai sifat langsung dan ekspresif, dengan dasar acuan alam (flora, fauna,landscape dan lain-lain). Tulisan/ aksara adalahhasil konversi gambar, format dan tata aturan komunikasinya lebih kompleks dikomparasikan gambar. Belum terdapat yang tahu tentu sejak kapan insan memulai memakai gambar sebagai media komunikasi. Manusia primitif telah menggunakan buah pena gambar di dinding gua untuk pekerjaan berburu binatang. Contohnya laksana yang ditemukan di dinding gua Lascaux, Perancis.
Lambang/ aksara sebagai perangkat komunikasi dimulai oleh bangsa Punesia (+ 1000 tahun SM), yang saat tersebut menggunakan format 22 huruf. Kemudian disempurnakan oleh bangsa Yunani (+ 400 tahun SM) antara beda dengan mengolah 5 huruf menjadi huruf hidup. Kejayaan kerajaan Romawi di abad kesatu yang sukses menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang diangkut dari Yunani. Pada tadinya bangsa Romawi memutuskan alfabet dari Yunani itu menjadi 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, lantas huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin guna mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf ekstra J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan sampai-sampai jumlah borongan alfabet Latin menjadi 26. Kursus Komputer Majalengka Terbaik
Ketika perguruan tinggi kesatu kali berdiri di Eropa pada mula milenium kedua, kitab menjadi suatu tuntutan keperluan yang paling tinggi. Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu, sampai-sampai sebuah kitab harus dicatat dengan tangan. Konon guna penyalinan sebuah kitab dapat memakan masa-masa berbulan-bulan. Guna mengisi tuntutan keperluan penyalinan sekian banyak buku yang semakin bertambah serta guna mempercepat kerja semua penyalin (scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil yang diciptakan dengan format tipis-tebal dan ramping. Efisiensi bisa terpenuhi lewat format huruf ini sebab ketipis-tebalannya bisa mempercepat kerja penulisan. Disamping itu, dengan keuntungan format yang estetis dan ramping, huruf-huruf itu dapat dituliskan dalam jumlah yang lebih tidak sedikit diatas satu halaman buku.
A.2 Era Cetak
Desain grafis berkembang pesat seiring dengan pertumbuhan sejarah peradaban insan saat ditemukan artikel dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) mengejar teknologi mesin cetak yang dapat digerakkan dengan model tekanan serupa disain yang dipakai di Rhineland, Jerman, guna menghasilkan anggur. Ini ialah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi kitab secara massal dengan ongkos rendah, yang menjadi unsur dari ledakan informasi pada masa kebangkitan pulang Eropa. Kursus Komputer Majalengka Terbaik
Tahun 1450 Guterberg berkolaborasi dengan saudagar dan pemodal Johannes Fust, ditolong oleh Peter Schoffer ia mencetak “Latin Bible” atau dinamakan “Guterberg Bible”, “Mararin Bible” atau “42 line Bible” yang diselesaikanya pada tahun 1456. Temuan Gutenberg itu telah menyokong perkembangan seni ilustrasi di Jerman khususnya untuk dekorasi buku. Pada masa tersebut juga berkembang corak huruf (tipografi). Ilustrasi pada masa itu ingin realis dan tidak tidak sedikit icon. Seniman besarnya antara beda Lucas Cranach dengan karyanya “Where of Babilon”.
Johannes Gutenberg (1398-1468)
Pada pertumbuhan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) mengejar teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan tehnik cetak tinggi, kiat cetak lithografi memakai tehnik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi itu dari master cetak yang memakai media batu litho. Tehnik ini memungkinkan untuk mengerjakan penggambaran secara lebih leluasa dalam format blok-blok serta ukuran besar, pun memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini menyokong pesatnya pertumbuhan seni poster. Masa keemasan ini disebu-sebut sebagai “The Golden Age of The Poster”. Kursus Komputer Majalengka Terbaik
Tokoh-tokoh seni poster tehnik lithogafi (1836-1893) antara beda Jules Cheret dengan karya besarnya “Eldorado: Penari Riang” (1898), “La Loie Fuller: Penari Fuller” (1897), “Quinquina Dubonnet” (1896), “Enu des Sirenes” (1899). Tokoh-tokoh lainya antara beda Henri de Toulouse Lautrec dan Eugene Grasset.
A.3 Perkembangan Lebih Lanjut
Berikut ini adalahperistiwa-peristiwa urgen di dunia yang berperan dalam sejarah pertumbuhan desain grafis. Kursus Komputer Majalengka Terbaik
1851, The Great Exhibition
Diselenggarakan di taman Hyde London antara bulan Mei sampai Oktober 1851, pada ketika Revolusi industri. Pameran besar ini menonjolkan kebiasaan dan industri serta merayakan teknologi industri dan disain. Pameran dilangsungkan dalam bangunan berupa struktur besi-tuang dan kaca, tidak jarang disebut pun dengan Istana Kristal yang dirancang oleh Joseph Paxton.
Ilustrasi Crystal Palace
1892, Aristide Bruant, Toulouse-Lautrec
Pelukis post-Impressionist dan ilustrator art nouveau Prancis, Henri Toulouse-Lautrec melukiskan tidak sedikit sisi Paris pada abad ke sembilan belas dalam poster dan lukisan yang mengaku sebuah simpati terhadap ras manusia. Walaupun lithography ditemukan di Austria oleh Alois Senefelder pada tahun 1796, Toulouse-Lautrec menolong tercapainya peleburan industri dan seni. Kursus Komputer Majalengka Terbaik
Poster Aristide Bruant
1910, Modernisme
Modernisme terbentuk oleh urbanisasi dan industrialisasi dari masyarakat Barat. Sebuah dogma yang menjadi nafas desain modern ialah "Form follow Function" yang di lontarkan oleh Louis Sullivan.Symbol terkuat dari kejayan modernisme ialah mesin yang juga ditafsirkan sebagai masa depan untuk para pengikutnya. Desain tanpa hiasan lebih sesuai dengan “bahasa mesin”, sampai-sampai karya-karya tradisi yang mempunyai sifat ornamental dan dekoratif dirasakan tidak cocok dengan “estetika mesin”. Kursus Komputer Majalengka Terbaik
1916, Dadaisme
Suatu pergerakan seni dan kesusasteraan (1916-1923) yang dikembangkan mengekor masa Perang Dunia Pertama dan menggali untuk mengejar suatu fakta asli sampai penghapusan kultur tradisional dan format estetik. Dadaisme membawa usulan baru, arah dan bahan, namun dengan tidak banyak keseragaman. Prinsipnya ialah ketidakrasionalan yang disengaja, sifat yang sinis dan anarki, dan penolakan terhadap hukum keindahan. Kursus Komputer Majalengka Terbaik
1916, De Stijl
Gaya yang berasal dari Belanda, De Stijl ialah suatu seni dan pergerakan disain yang dikembangkan suatu majalah dari nama yang sama ditemukan oleh Theo Van Doesburg. De Stijl menggunakan format segi-empat kuat, memakai warna-warna dasar dan memakai komposisi asimetris. Gambar dibawah ialah Red and Blue Chair yang dirancang oleh Gerrit Rietveld. Kursus Komputer Majalengka Terbaik
The Red and Blue Chair
1918, Constructivism
Suatu pergerakan seni canggih yang dibuka di Moscow pada tahun 1920, yang ditandai oleh pemakaian metoda industri untuk membuat object geometris. Constructivism Rusia dominan pada pandangan moderen melewati pemakaian huruf sans-serif berwarna merah dan hitam ditata dalam blok asimetris. Kursus Komputer Majalengka Terbaik
1919, Bauhaus
Bauhaus dimulai pada tahun 1919 di bawah arahan arsitek familiar Walter Gropius. Sampai kesudahannya harus diblokir pada tahun 1933, Bauhaus mengawali suatu pendekatan segar guna mendisain mengekor Perang Duni Pertama, dengan sebuah gaya yang dipusatkan pada faedah bukannya hiasan. Kursus Komputer Majalengka Terbaik
Gedung Bauhaus
1928-1930, Gill Sans
Tipograper Eric Gill belajar pada Edward Johnston dan memperhalus tipe huruf Underground ke dalam Gill Sans. Gill Sans ialah sebuah jenis huruf sans serif dengan proporsi klasik dan ciri khas geometris lemah gemulai yang memberinya suatu keterampilan beraneka aneka (great versatility).
Kursus Komputer Majalengka Terbaik
Foto Eric Gill
1931, Harry Beck
Perancang grafis Harry Back ( 1903-1974) membuat peta bawah tanah London (London Underground Map) pada tahun 1931. Sebuah kegiatan abstrak yang berisi tidak banyak hubungan ke skala fisik. Beck memfokuskan pada keperluan pemakai dari bagaimana teknik sampai dari satu stasiun ke stasiun yang beda dan di mana mesti berganti kereta. Kursus Komputer Majalengka Terbaik
1950s, International Style
International atau Swiss style didasarkan pada prinsip revolusioner tahun 1920an laksana De Stijl, Bauhaus dan Neue Typography, dan tersebut menjadi sah pada tahun 1950an. Grid, prinsip matematika, sedikit hiasan dan jenis huruf sans serif menjadi aturan sebagaimana tipografi dinaikkan untuk lebih menunjukkan faedah universal daripada ungkapan pribadi. Kursus Komputer Majalengka Terbaik
1951, Helvetica
Diciptakan oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss, Helvetica ialah salah satu tipe huruf yang sangat populer dan familiar di dunia. Berpenampilan bersih, tanpa garis-garis tak masuk akal menurut pada huruf Akzidenz-Grotesk. Pada tadinya disebut Hass Grostesk, nama tersebut diolah menjadi Helvetica pada tahun 1960. Helvetica keluarga memiliki 34 model ketebalan dan Neue Helvetica memiliki 51 model. Kursus Komputer Majalengka Terbaik
1960s, Psychedelia and Pop Art
Kultur yang populer pada tahun 1960an laksana musik, seni, disain dan literatur menjadi lebih gampang diakses dan merefleksikan kehidupan sehari-hari. Dengan sengaja dan jelas, Pop Art berkembang sebagai suatu reaksi perlawanan terhadap seni abstrak. Gambar dibawah ialah sebuah poster karya Milton Glaser yang menonjolkan gaya siluet Marcel Duchamp digabungkan dengan kaligrafi melingkar. Di cetak lebih dari 6 juta eksemplar. Kursus Komputer Majalengka Terbaik
1984, Émigré
Majalah disain grafis Amerika, Émigré ialah publikasi kesatu untuk memakai komputer Macintosh, dan memprovokasi perancang grafis untuk berpindah ke desktop publishing ( DTP). Majalah ini juga beraksi sebagai sebuah forum untuk percobaan tipografi. Kursus Komputer Majalengka Terbaik
0 Komentar