Makalah Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
Makalah Kewarganegaraan mengenai Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
Kursus Komputer bersertifikat. Lembaga kursus Citra Telematika menyelenggarakan :

1. Aplikasi Perkantoran
2. Desain Grafis
3. Jaringan Komputer
4. Robotika
5. Pemasaran Digital
Kursus Komputer di Majalengka
Citra Telematika - Kursus Komputer di Majalengka


Jl. Raya Timur No. 65, Ciborelang, Jatiwangi
Kab. Majalengka
(0233) 8281236 | 085216667297

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur pengarang sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam juga dikatakan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta kawan dan keluarganya, seayun tahapan dan seiring bahu dalam mendirikan agama Allah. Dengan kebajikan beliau telah membawa kita dari alam ketidaktahuan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Pancasila pada Program Studi Syari’ah Mu’amalah PTI AL-HILAL SIGLI dengan ini pengarang mengusung judul “Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia”.
Dalam penulisan makalah ini, pengarang menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari teknik penulisan, maupun isinya.
Oleh karena tersebut penulis sangat menginginkan kritikan dan saran-saran yang dapat membina demi kesempurnaan makalah ini.


Wassalam
Penulis,


Yahya Boya


DAFTAR ISI




KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia pra Kemerdekaan................... 2
B. Pembentukan dan perkembangan mula RI........................................ 3
C. Peristiwa-peristiwa heroic pasca kemerdekaan.................................. 4
D. Sejarah pada masa orde lama............................................................. 5
E. Sejarah pada masa orde baru............................................................. 7
F. Sejarah pada masa era reformasi........................................................ 9

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 13



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yakni syajaratun yang berarti pohon, dengan kata lain sebuah pohon yang terus berkembang dari tingkat yang simpel ke tingkat yang lebih perumahan atau lebih maju.
Dalam bahasa Inggris, kata sejarah (history) berarti masa lampau umat manusia. Dalam bahasa Jerman, kata sejarah (geschicht) berarti sesuatu yang sudah terjadi.

B. Rumusan masalah
 Bagi mengkaji dan menjabarkan tentang Sejarah Bangsa Indonesia, maka dibutuhkan subpokok kupasan yang saling berhubungan, sampai-sampai penulis menciptakan rumusan masalah sebagai berikut:
Bagaimana sejarah perjuangan kebebasan bangsa Indonesia pra kebebasan ?
Peristiwa – peristiwa heroik apa saja pasca kebebasan ?
Bagaimana sejarah pada masa orde lama (1945 – 1966) ?
Bagaimana sejarah pada masa orde baru (1966 – 1998) ?
Bagaimana sejarah pada masa era reformasi (1998 – sekarang) ?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Pra Kemerdekaan
Latar Belakang Perjuangan Kemerdekaan
Perang Pasifik semakin berkecamuk. Tentara sekutu di bawah pimpinan Amerika serikat semakin mantap, sedangkan Jepang merasakan kekalahan di mana-mana. Pasukan Jepang yang sedang di Indonesia bersiap-siap menjaga diri.
Selama masa pemerintahan Jepang di Indonesia tahun 1942-1945, Indonesia dipecah dalam dua wilayah dominasi berikut.
a. Wilayah Komando Angkatan Laut yang berpusat di Makasar, meliputi:Kalimantan,Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya.
b. Wilayah Komando Angkatan Darat yang berpusat di Jakarta, mencakup Jawa, Madura, Sumatra dan Malaya. Pusat komando guna seluruh area Asia Tenggara ada di Dalat (Vietnam).
Serangan tentara sekutu telah mulai ditunjukkan ke Indonesia. Setelah menguasai Pulau Irian dan Pulau Morotai di Kepulauan Maluku pada tanggal 20 Oktober 1944. Jendral Douglas Mac Arthur, Panglima armada Angkatan Laut Amerika Serikat di Pasifik, menyerbu Kepulauan leyte (Filipina). Penyerbuan ini ialah penyerbuan terbesar dalam Perang Pasifik. Pada tanggal 25 Oktober 1944 Jenderal Douglas Mac Arthur tiba di pulau Leyte. Untuk unik simpati rakyat Indonesia, Jepang mengijinkan pengibaran bendera Merah Putih di samping bendera Jepang. Lagu kebangsaan Indonesia Raya boleh dikumandangkan sesudah lagu kebangsaan Jepang Kimigayo.
Persiapan Proklamasi
Pada akhir tahun 1944, status Jepang dalam Perang Pasifik sudah paling terdesak. Angkatan perang Amerika Serikat telah tiba di wilayah Jepang sendiri dan secara tertata mengebom kota-kota utamanya. Ibukotanya sendiri, Tokyo, boleh disebutkan sudah hancur menjadi tumpukan puing. Dalam suasana terjepit, pemerintah Jepang menyerahkan “kemerdekaan” untuk negeri-negeri yang adalahfront terdepan, yaitu Birma dan Filipina. Tetapi lantas kedua bangsa tersebut memproklamasikan lagi kemerdekaannya lepas dari Jepang. Adapun untuk Indonesia baru diserahkan janji “kemerdekaan” di besok kemudian hari. Dengan teknik demikian Jepang mengharapkan pertolongan rakyat Indonesia menghadapi Amerika Serikat, bilamana mereka menyerbu Indonesia. Dan saat tersebut tiba pada pertengahan tahun 1945 saat tentara Serikat tiba di pelabuhan minyak Balikpapan. Dalam suasana yang gawat ini, pemimpin pemerintah pendudukan Jepang di Jawa menyusun sebuah Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (Dokuritsu Junbi Cosakai). Badan tersebut beranggotakan tokoh- figur utama Pergerakan Nasional Indonesia dari segenap wilayah dan aliran dan mencakup pula Soekarno- Hatta.
Sebagai ketuanya ditunjuk dr. Radjiman Wedyodiningrat seorang nasionalis tua, dengan dua orang wakil ketua, yang seorang dari Indonesia dan yang beda orang Jepang. Pada tanggal 28 Mei 1945 dilaksanakan upacara pengangkatan anggota Dokuritsu Junbi Cosakai, sementara persidangan kesatu dilangsungkan pada tanggal 29 Mei 1945 hingga dengan tanggal 1 Juni 1945.  kursus komputer majalengka terbaik

B. Pembentukan dan Perkembangan Awal RI
Sejak pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945 telah diselenggarakan persiapan- persiapan di lokasi tinggal Ir. Soekarno di Pegangsaan Timur 56 guna menyambut proklamasi kebebasan Indonesia. Lebih tidak cukup 1000 orang telah muncul untuk menonton peristiwa yang maha urgen itu. Pada pukul 10 tidak cukup lima menit Hatta datang dan langsung masuk ke kamar Soekarno. Kemudian kedua pemimpin tersebut menuju ke ruang depan, dan acara segera dibuka tepat pada jam 10 cocok dengan masa-masa yang sudah direncanakan. Soekarno membacakan naskah proklamasi yang telah diketik dan ditandatangani bareng dengan Moh. Hatta.
Sehari sesudah Proklamasi Kemerdekaan, pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI menyelenggarakan sidangnya yang kesatu. Dalam sidang tersebut mereka menghasilkan sejumlah keputusan urgen berikut.
1. Mengesahkan UUD yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh Dokuritsu Junbi Cosakai (yang kini dikenal dengan nama UUD 1945)
2. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden.
3. Dalam masa eralihan Presiden untuk sedangkan waktu akan ditolong oleh suatu Komite Nasional.
Pada tanggal 19 Agustus 1945, Presiden dan wakil presiden memanggil sejumlah anggota PPKI beserta kelompok cendekiawan dan pemuda untuk menyusun “Komite Nasional Indonesia Pusat” (KNPI). KNPI akan bermanfaat sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sebelum terbentuknya DPR hasil opsi rakyat. Sejak hari tersebut sampai mula September, Presiden dan wakil Presiden menyusun kabinet yang cocok dengan UUD 1945 dipimpin oleh Presiden sendiri dan memiliki 12 departemen serta menilai distrik RI dari Sabang hingga Merauke yang dipecah menjadi 8 propinsi yang masing- masing dibawahi oleh seorang Gubernur. Propinsi-propinsi itu ialah Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara).

C. Peristiwa-Peristiwa Heroik Pasca Kemerdekaan
a. Pertempuran Lima Hari di Semarang
Pertempuran 5 Hari atau Pertempuran 5 Hari di Semarang ialah serangkaian peperangan antara rakyat Indonesia di Semarang melawan Tentara Jepang. Pertempuran ini ialah perlawanan terhebat rakyat Indonesia terhadap Jepang pada masa transisi (bedakan dengan Peristiwa 10 November – perlawanan terhebat rakyat Indonesia dalam melawan sekutu dan Belanda). Pertempuran ini dibuka pada tanggal 15 Oktober 1945 (walau kenyataannya keadaan sudah mulai memanas sebelumnya) dan selesai tanggal 20 Oktober 1945.
b. Pertempuran Surabaya
Pertempuran Surabaya adalahperistiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini ialah perang kesatu pasukan Indonesia dengan pasukan asing sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu peperangan terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Setelah timbulnya maklumat pemerintah Indonesia tanggal 31 Agustus 1945 yang memutuskan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan terus di semua wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera tersebut kian meluas ke segenap pelosok kota Surabaya. Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya terjadi pada insiden perobekan bendera di Yamato Hoteru / Hotel Yamato (bernama Oranje Hotel atau Hotel Oranye pada zaman kolonial, sekarang mempunyai nama Hotel Majapahit) di Jl. Tunjungan no. 65 Surabaya.
c. Pertempuran Medan Area
Pada tanggal 24 Agustus 1945, antara pemerintah Kerajaan Inggris dan Kerajaan Belanda tercapai sebuah persetujuan yang familiar dengan nama civil Affairs Agreement. Dalam persetujuan ini dilafalkan bahwa panglima tentara pendudukan Inggris di Indonesia bakal memegang dominasi atas nama pemerintah Belanda.
Dalam mengemban hal-hal yang berkaitan dengan pemerintah sipil, pelaksanaannya diadakan oleh NICA dibawah tanggungjawab komando Inggris. Kekuasaan tersebut kelak di lantas hari akan dibalikkan kepada Belanda. Inggris dan Belanda membina rencana guna memasuki sekian banyak  kota strategis di Indonesia yang baru saja merdeka. Salah satu kota yang akan ditemui Inggris dengan “menyelundupkan” NICA Belanda ialah Medan.
d. Bandung Lautan Api
Peristiwa Bandung Lautan Api ialah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia pada 24 Maret 1946. Dalam masa-masa tujuh jam, selama 200.000 warga Bandung menghanguskan rumah mereka, meninggalkan kota mengarah ke pegunungan di wilayah selatan Bandung. Hal ini dilaksanakan untuk menangkal tentara Sekutu dan tentara NICA Belanda guna dapat memakai kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.
e. Pertempuran Laut Aru
Pertempuran Laut Aru ialah suatu peperangan yang terjadi di Laut Aru, Maluku, pada tanggal 15 Januari 1962 antara Indonesia dan Belanda. Insiden ini terjadi sewaktu dua kapal jenis destroyer, pesawat jenis Neptune dan Frely kepunyaan Belanda menyerang RI Matjan Tutul (650), RI Matjan Kumbang (653) dan RI Harimau (654) kepunyaan Indonesia yang sedang berpatroli pada posisi 04,49° LS dan 135,02° BT. Komodor Yos Sudarso gugur pada peperangan ini sesudah menyerukan pesan terakhirnya yang terkenal, “Kobarkan motivasi pertempuran”.
 kursus komputer majalengka terbaik
D. Sejarah Pada Masa Orde Lama ( 1945 – 1966 )
Orde Lama ialah sebutan untuk masa pemerintahan Presiden Soekarno di Indonesia. Ir. Soekarno ialah presiden Indonesia kesatu yang menjabat pada periode 1945 – 1966. Ia memainkan peranan urgen untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia ialah penggali Pancasila. Ia ialah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya – menurut versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan darat – menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk menyelamatkan dan menjaga ketenteraman negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk mengajak bubar Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengubah anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah pertanggung jawabannya ditampik Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Presiden Soekarno dibebastugaskan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS di tahun yang sama dan mengusung Soeharto sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.
Orde Lama dilangsungkan dari tahun 1945 sampai 1968. Dalam jangka masa-masa tersebut, Indonesia memakai bergantian sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando.Di saat memakai sistem ekonomi liberal, Indonesia memakai sistem pemerintahan parlementer. Presiden Soekarno di gulingkan masa-masa Indonesia memakai sistem ekonomi komando.
Pemerintahan Soekarno pada era 1960-an, masa ekonomi surut di Indonesia. Saat tersebut harga-harga melambung tinggi, sampai-sampai pada tahun 1966 mahasiswa turun ke jalan untuk menangkal rakyat yang turun. Mereka menuntut Tritura. Jika saat tersebut rakyat yang turun, barangkali akan terjadi people power laksana yang terjadi di Philipina.
Pemerintahan Rezim Militer (Orba) lumayan baik pada era 1970-an dan 1980-an, tetapi akhirnya terdampar di penghujung 1990-an sebab ketimpangan dari pemerintah tersebut sendiri. Di pemerintahan Soekarno justeru terjadi peralihan sistem pemerintahan berkali-kali. Liberal, terpimpin, dan sebagainya mengecat politik Orde Lama. Rakyat muak akan suasana tersebut. Pemberontakan PKI pun beberapa dikarenakan oleh kepandaian Orde Lama. PKI berhaluan sosialisme/komunisme (Bisa dinamakan Marxisme atau Leninisme) yang menurut asas sama rata, jadi hal pemberontakan tersebut ialah ketidakadilan dari pemerintah Orde Lama.

 kursus komputer majalengka terbaik

Penerapan demokrasi orde lama
Pada masa Orde lama, Pancasila dicerna menurut paradigma yang berkembang pada kondisi dunia yang diliputi oleh tajamnya konflik ideologi. Pada saat tersebut kondisi politik dan keamanan domestik diliputi oleh kekacauan dan situasi sosial-budaya berada dalam keadaan transisional dari masyarakat terjajah (inlander) menjadi masyarakat merdeka. Masa orde lama ialah masa pencarian format implementasi Pancasila khususnya dalam sistem kenegaraan. Pancasila diimplementasikan dalam format yang berbeda-beda pada masa orde lama. Terdapat 3 periode implementasi Pancasila yang berbeda, yakni periode 1945-1950, periode 1950-1959, dan periode 1959-1966.
Orde Lama sudah dikenal prestasinya dalam memberi identitas, kehormatan hati nasional dan mempersatukan bangsa Indonesia. Namun demikian, Orde Lama pula yang menyerahkan peluang untuk kemungkinan kaburnya identitas itu (Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945). Beberapa peristiwa pada Orde Lama yang mengaburkan identitas nasional anda adalah; Pemberontakan PKI pada tahun 1948, Demokrasi Terpimpin, Pelaksanaan UUD Sementara 1950, Nasakom dan Pemberontakan PKI 1965.
Pembentukan Konstituante dan Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno (1950-1959)
Sebelum Republik Indonesia Serikat ditetapkan bubar, pada saat tersebut terjadi demo besar-besaran menuntut penciptaan suatu Negara Kesatuan. Maka melewati perjanjian antara tiga negara bagian, Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, & Negara Sumatera Timur didapatkan perjanjian pembentukan Negara Kesatuan pada tanggal 17 Agustus 1950. Sejak 17 Agustus 1950, Negara Indonesia diperintah dengan memakai Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950 yg menganut sistem kabinet parlementer.Era 1950-1959 ialah di mana presiden Soekarno memerintah memakai konstitusi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950. Periode ini dilangsungkan mulai dari 17 Agustus 1950 hingga 6 Juli 1959.  kursus komputer majalengka terbaik

E. Sejarah Pada Masa Orde Baru ( 1966 – 1998 )
Orde Baru ialah sebutan untuk masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk untuk era pemerintahan Soekarno. Orde Baru muncul dengan motivasi “koreksi total” atas pembiasan yang dilaksanakan oleh Soekarno pada masa Orde Lama. Orde Baru dilangsungkan dari tahun 1966 sampai 1998. Dalam jangka masa-masa tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun urusan ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela di negara ini. Di samping itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin pun semakin melebar.
Masa Jabatan Presiden Suharto
Pada 1968, MPR secara sah melantik Soeharto guna masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia lantas dilantik pulang secara beruntun pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Politik Presiden Soeharto mengawali “Orde Baru” dalam bidang politik Indonesia dan secara mengharukan mengubah kepandaian luar negeri dan domestik dari jalan yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya.
Salah satu kepandaian kesatu yang dilakukannya ialah mendaftarkan Indonesia menjadi anggota PBB lagi. Indonesia pada tanggal 19 September 1966 memberitahukan bahwa Indonesia “bermaksud guna melanjutkan kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB”, dan menjadi anggota PBB berpulang kepada tanggal 28 September 1966, tepat 16 tahun sesudah Indonesia diterima kesatu kalinya.
Pada etape awal, Soeharto unik garis yang paling tegas. Orde Lama atau Orde Baru. Pengucilan politik – di Eropa Timur tidak jarang disebut lustrasi - dilaksanakan terhadap orang-orang yang berhubungan dengan Partai Komunis Indonesia. Sanksi kriminal dilaksanakan dengan melangsungkan Mahkamah Militer Luar Biasa guna mengadili pihak yang dikonstruksikan Soeharto sebagai pemberontak. Pengadilan dilangsungkan dan beberapa dari mereka yang tercebur “dibuang” ke Pulau Buru.
Sanksi nonkriminal diberlakukan dengan pengucilan politik melewati pembuatan aturan administratif. Instrumen riset khusus diterapkan guna menyeleksi kekuatan lama ikut dalam gerbong Orde Baru. KTP ditandai ET (eks tapol). Orde Baru memilih perbaikan dan pertumbuhan ekonomi sebagai destinasi utamanya dan menempuh kebijakannya melewati struktur administratif yang didominasi militer tetapi dengan nasihat dari berpengalaman ekonomi didikan Barat. DPR dan MPR tidak bermanfaat secara efektif. Anggotanya bahkan biasanya dipilih dari kalangan militer, terutama mereka yang dekat dengan Cendana. Hal ini menyebabkan aspirasi rakyat sering tidak cukup didengar oleh pusat. Pembagian PAD pun kurang adil sebab 70% dari PAD tiap provinsi tiap tahunnya mesti disetor untuk Jakarta, sampai-sampai melebarkan jurang pembangunan antara pusat dan daerah.
Soeharto siap dengan konsep pembangunan yang diadopsi dari seminar Seskoad II 1966 dan konsep akselerasi pembangunan II yang diangkat Ali Moertopo. Soeharto merestrukturisasi politik dan ekonomi dengan dwitujuan, dapat tercapainya stabilitas politik pada satu sisi dan perkembangan ekonomi di pihak lain.Dengan ditopang kekuatan Golkar, TNI, dan lembaga pemikir serta sokongan kapital internasional, Soeharto dapat menciptakan sistem politik dengan tingkat kestabilan politik yang tinggi. Eksploitasi sumber daya Selama masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran menghasilkan perkembangan ekonomi yang besar tetapi tidak merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yang kelaparan dikurangi dengan besar pada tahun 1970-an dan 1980-an.
Perkembangan Kekuasaan Orde Baru
Pada hakikatnya Orde Baru adalahtatanan semua kehidupan rakyat, bangsa dan negara yang ditaruh pada keaslian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 atau sebagai koreksi terhadap penyelewengan penyelewengan yang terjadi pada masa lalu
Tritura mengungkapkan kemauan rakyat yang mendalam untuk mengemban kehidupan bernegara cocok dengan aspirasi masyarakat. Jawaban dari tuntutan tersebut ada pada 3 ketetapan inilah ini :
1. Pengukuhan perbuatan pengemban Supersemar yang mengajak bubar PKI dan ormasnya ( TAP MPRS No. IV dan No. IX / MPRS / 1966
2. Pelarangan paham dan doktrin Komunisme/Marxisme-Leninisme di Indonesia ( TAP MPRS No. XXV / MPRS / 1966 )
3. Pelurusan pulang tertib konstitusional menurut Pancasila dan tertib hukum ( TAP MPRS No. XX / MPRS / 1966 )
Pada tanggal 3 Pebruari 1967 DPR-GR yang menganjurkan untuk Soeharto untuk mengemban Sidang Istimewa, sampai-sampai pada 20 Pebruari 1967 Presiden Soekarno menyerahkan dominasi kepada Soeharto. Tahap selanjutnya ialah :Penyederhanaan Partai, Memurnikan pulang politik luar negeri bebas aktif, Menghentikan konfrontasi dengan Malaysia dan menyusun kerjasama ASEAN, Kembali menjadi anggota PBB.
F. Sejarah Pada Masa Era Reformasi (1998 – sekarang)
Sejarah Reformasi 1998 - Banyak urusan yang mendorong munculnya reformasi pada masa pemerintahan Orde Baru, khususnya terletak pada ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan hukum. Tekad Orde Baru pada mula kemunculannya pada tahun 1966 ialah akan mengemban Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Setelah Orde Baru memegang tumpuk dominasi dalam mengendalikan pemerintahan, hadir suatu kemauan untuk terus menerus menjaga kekuasaannya atau kedudukan quo. Hal ini memunculkan akses-akses nagatif, yakni semakin jauh dari tekad mula Orde Baru tersebut. Akhirnya penyelewengan dan pembiasan dari nilai-nilai Pancasila dan ketentuan-ketentuan yang ada pada UUD 1945, tidak sedikit dilakukan oleh pemerintah Orde Baru.
Demokrasi yang tidak dilakukan dengan semestinya akan memunculkan permasalahan politik. Ada kesan kedaulatan rakyat sedang di tangan sekelompok tertentu, bahkan lebih tidak sedikit di pegang oleh semua penguasa. Dalam UUD 1945 Pasal 2 telah dilafalkan bahwa “Kedaulatan ialah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR”. Pada dasarnya secara de jore (secara hukum) kedaulatan rakyat tersebut dilaksanakan oleh MPR sebagai wakil-wakil dari rakyat, namun secara de facto (dalam kenyataannya) anggota MPR sudah ditata dan direkayasa, sehingga mayoritas anggota MPR itu diusung menurut ikatan kekeluargaan (nepotisme).
Keadaan laksana ini menyebabkan munculnya rasa tidak percaya untuk institusi pemerintah, DPR, dan MPR. Ketidak percayaan itulah yang memunculkan munculnya gerakan reformasi. Gerakan reformasi menuntut untuk dilaksanakan reformasi total di segala bidang, tergolong keanggotaan DPR dam MPR yang di anggap sarat dengan nuansa KKN.
Perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional dirasakan telah memunculkan ketimpangan ekonomi yang lebih besar. Monopoli sumber ekonomi oleh kumpulan tertentu, konglomerasi, tidak mempu menghapuskan kemiskinan pada mayoritas masyarakat Indonesia. Kondisi dan kondisi Politik di tanah air semakin memanas sesudah terjadinya peristiwa kelabu pada tanggal 27 Juli 1996. Peristiwa ini hadir sebagai dampak terjadinya pertikaian di dalam internal Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Krisis moneter yang melanda Negara-negara di Asia Tenggara semenjak bulan Juli 1996, pun mempengaruhi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Ekonomi Indonesia ternyata belum dapat untuk menghadapi krisis global tersebut. Krisis ekonomi Indonesia bermula dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
Ketika nilai tukar rupiah semakin melemah, maka perkembangan ekonomi Indonesia menjadi 0% dan berdampak pada iklim bisnis yang semakin meningkat lesu. Kondisi moneter Indonesia merasakan keterpurukan yakni dengan dilikuidasainya sebanyak bank pada akhir tahun 1997. Sementara tersebut untuk menolong bank-bank yang bermasalah, pemerintah menyusun Badan Penyehatan Perbankan Nasional (KLBI). Ternyata udaha yang dilaksanakan pemerintah ini tidak dapat menyerahkan hasil, sebab pinjaman bank-bank bermasalah itu semakin meningkat besar dan tidak bisa di kembalikan begitu saja.
Krisis moneter tidak melulu menimbulkan kendala keuangan Negara, tetapi pun telah menghancurkan finansial nasional.Memasuki tahun perkiraan 1998 / 1999, krisis moneter sudah mempengaruhi kegiatan ekonomi yang lainnya. Kondisi perekonomian semakin memburuk, sebab pada akhir tahun 1997 persedian sembilan bahan pokok sembako di pasaran mulai menipis. Hal ini mengakibatkan harga-harga barang naik tidak terkendali. Kelaparan dan kelemahan makanan mulai melanda masyarakat. Bagi mengatasi kendala moneter, pemerintah meminta pertolongan IMF. Namun, kucuran dana dari IMF yang sangat diinginkan oleh pemerintah belum terelisasi, walaupun pada 15 januari 1998 Indonesia sudah menandatangani 50 butir kesepakatan (letter of intent atau Lol) dengan IMF.

Pengangkatan B.J. Habibie Menjadi Presiden Republik Indonesia
Setelah B.J. Habibie dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998. Tugas Habibie menjadi Presiden menggantikan Presiden Soeharto sangatlah berat yaitu berjuang untuk menanggulangi krisis ekonomi yang mkelanda Indonesia semenjak pertengahan tahun 1997.
Pada tanggal 22 Mei 1998, Presiden Republik Indonesia yang ketiga B.J. Habibie menyusun kabinet baru yang disebut Kabinet Reformasi Pembangunan. Kabinet tersebut terdiri atas 16 orang menteri, dan semua menteri itu dipungut dari unsur-unsur militer (ABRI), Golkar, PPP, dan PDI. Dalam bidang Ekonomi, Pemerintahan Habibie berjuang keras untuk mengerjakan perbaikan. Ada sejumlah hal yang dilaksanakan oleh pemerintahan Habibie untuk membetulkan perekonomian Indonesia diantaranya :
a.Merekapitulasi perbankan
b.Merekonstruksi perekonomian Indonesia
c.Melikuidasi sejumlah bank bermasalah
d.Menaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sampai di bawah Rp. 10.000,-
e.Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan oleh IMF

 kursus komputer majalengka terbaik

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian kupasan “Sejarah Bangsa Indonesia” dapat diputuskan bahwa :
1. Beberapa peristiwa urgen yang terjadi di dekat proklamasi, diantaranya peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, dan detik-detik proklamasi. Pada peristiwa Rengasdengklok, semua pemuda membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok. Mereka didesak guna segera memproklamasikan negara Indonesia merdeka.
2. Perumusan teks proklamasi dilaksanakan tanggal 16 Agustus 1945 di lokasi tinggal laksamana Maeda yang terletak di jalan Imam Bonjol no. 1 Jakarta. Para perumus teks Proklamasi ialah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Ahmad soebardjo. Teks Proklamasi ditulis tangan oleh Bung Karno dan diketik oleh Sayuti Melik. Proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, atas nama bangsa Indonesia. Proklamasi kebebasan Indonesia kesatu kali dikumandangkan tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan pada hari Jum’at, di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta (sekarang Jalan Proklamasi).
3. Sesuai dengan pengakuan politik yang dikeluarkan oleh ratu Belanda Wilhelmina tanggal 6 Desember 1942, maka Belanda bermaksud pulang lagi ke wilayah jajahannya, pulang sehabis Perang Dunia II. Belanda datang ke Indonesia sebagai pegawai-pegawai NICA yang bersama-sama dengan Inggris tiba pada tanggal 24 Agustus 1945.
4. Orde Baru ialah era pemerintahan Soeharto dari tahun 1966-1998 yang menggantikan Orde Lama yakni pada masa pemerintahan Soekarno.
5. Era reformasi ialah era pemerintahan dari turunnya Soeharto yakni B.J. Habibie hingga pemerintahan ini dari tahun 1998 hingga sekarang
6. Pada era reformasi ini diberlakukanya pemilihan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dibawah pemerintahan B.J. Habibie (kesatu kalinya).  kursus komputer majalengka terbaik